Pangkalan Kerinci (FOKUSSATU.COM) – Baru-baru ini beredar di media daring pemberitaan tentang pengutipan retribusi untuk pengangkutan sampah di Kelurahan Pangkalan Kerinci Timur, Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan – Riau. Sabtu (17/5/2025).
Menuai Kutipan adanya dugaan pungli. Tetapi Ridho Afalda S. S.TP, M. SI sebagai Lurah Pangkalan Kerinci Timur menjelaskan kepada Tim media. “Kami sudah sering menjelaskan, mungkin dia tidak tahu. Terkait pemberitaan itu Iyaa tak apa bang. Kita hargai tulisan orang,” terangnya.
Dari data yang dihimpun media ini bahwa pengutipan uang tersebut adalah sudah menjadi hasil kesepakatan swadaya masyarakat khususnya di Pangkalan Kerinci Timur. Dan retribusi sampah 10.000 rupiah sudah ketentuan perda. Selain itu, warga bersama RT/RW di wilayah pangakalan Kerinci Timur ikut berswadaya 10.000 per rumah. dan bagi yang tidak mampu tidak akan dipaksakan.
Menurut penjelasan Lurah Pangkalan Kerinci Timur, bahwa pengangkutan sampah oleh DLH tidak selalu lancar untuk menjangkau seluruh wilayah di Pangkalan Kerinci. Hal ini di karenkan keterbatasan anggaran, armada, dan Operasional kerja. Akibatnya banyak sampah di pemukiman warga tertumpuk. Warga bersama RT/RW meminta Lurah untuk mencari solusi yang efektif terkait persoalan pengangkutan sampah ini. Dan menyatakan siap untuk berswadaya. Dengan jumlah pungutan Retribusi sesuai dengan Perda nomor 11 tahun 2023 tentang Pajak dan Retribusi. Dimana dalam perda itu sejumlah 10.000 rupiah untuk rumah,” jelas Lurah Ridho.
Namun warga juga siap untuk berswadaya dengan sejumlah 10.000 rupiah, asalkan sampah ini lancar untuk di angkut dari pemukiman warga. Melihat desakkan warga ini, Lurah Pangkalan Kerinci Timur, Ridho Afalda S. S.TP, M.SI bersama RT/RW, LPM, dan pendamping siaga, langsung bergerak cepat untuk menindaklanjuti hal tersebut dengan membentuk Pokmas GAUL (Gerakkan bersamA Untuk Lingkungan) yang nantinya akan menjadi Bumkel Kelurahan.
Lanjutnya, setelah Tim GAUL ini berjalan, sampah di lingkungan warga yang berswadaya, tidak macet lagi. Mendapatkan 1 kali pengangkutan dalam seminggu, dalam rangka optimalisasi, diluar dari jadwal pengangkutan DLH.
“Kami apresiasi tindakan cepat dari Lurah bersama RT/RW, LPM, dan Pendamping siaga. Untuk retribusi 10.000 di tambah swadaya masyarakat 10.000, tidak masalah. Asalkan lingkungan kami bersih. Saat ini Tim GAUL kelurahan sudah bagus untuk bertugas. Lingkungan kami sudah bersih,” ucap Ketua RT lingkungan Lalang, Andi Delfian.
Sementara RT setempat juga sangat mendukung program tersebut, karena ingin menata lingkungan dan menjaga tetap bersih.
“Kami sangat Apresiasi langkah dari Lurah kerinci timur bersama RT/RW. Ini adalah sebuah solusi. DLH berjalan, Pokmas GAUL melengkapinya. Hasil lebih optimal. Yang mengutip iyuran pun dilibatkan masyarakat miskin ekstrim, sehingga mereka mendapakan upah pengutipan,” ujar Antoni, Ketua Ketua RT wilayah Pasar Baru.
Kemudian, langkah Lurah Pangkalan Kerinci Timur didukung oleh semua unsur warganya dan membentuk Pokmas GAUL untuk menjalankan misi memelihara lingkungannya.
“Untuk warga yang berswadaya, tidak ada paksaan. Melainkan keinginan sendiri, melalui Berita Acara Kesepakatan warga. Warga yg berswadaya mendapatkan kepastian penambahan pengangkutan sampah sebanyak 1 kali seminggu dari Pokmas GAUL, di luar jadwal pengangkutan oleh DLH, total saat ini ada 5000 an rumah yang ingin berswadaya, yg sudah mengantarkan Berita Acara Kesepakatan warga kepada kami,” kata Ketua Pokmas GAUL, Ade Saputra. Tim SIJI.