Nasib Dua Siswa Korban Pencabulan di Langgam Jadi Perhatian Nasional, Kemensos Ambil Sikap

- Penulis

Kamis, 6 November 2025 - 18:46 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Langgam,(FOKUSSATU.COM) – Kasus pencabulan terhadap dua anak di bawah umur kembali mengguncang Kabupaten Pelalawan. Dua korban yang masih berusia 11 tahun, masing-masing berinisial NB dan ESP, menjadi korban kejahatan asusila yang dilakukan oleh seorang guru les dan pelatih sepak bola berinisial S (37) di Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, Riau.

Peristiwa ini terungkap secara tak terduga ketika Komnas Perlindungan Anak Kabupaten Pelalawan bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) melaksanakan sosialisasi perlindungan anak di SDN 014 Desa Segati, Dusun Tasik, Kecamatan Langgam.

Dalam kegiatan tersebut, Ketua Komnas Perlindungan Anak Kabupaten Pelalawan, Erik Suhenra, bersama jajaran dan perwakilan DP3AP2KB mendengarkan langsung keluhan dari orang tua korban. Setelah mendapatkan keterangan awal, kedua lembaga tersebut segera memberikan pendampingan hukum dan psikologis kepada korban dan keluarga.

“Begitu mendengar cerita dari orang tua korban, kami langsung berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan mendampingi pelaporan ke Unit 4 Satreskrim Polres Pelalawan,” ujar Erik Suhendra, didampingi kuasa hukum korban Syamsul Harifin, SH dan Mahyudin, SH, Kamis (6/11/2025).

Setelah laporan resmi diterima, Dinas Sosial Kabupaten Pelalawan bergerak cepat melakukan assesment terhadap korban dan keluarga untuk memastikan perlindungan psikososial mereka.

Tidak butuh waktu lama, dalam waktu kurang dari sepekan, Polres Pelalawan berhasil mengamankan pelaku S (37) yang diketahui merupakan guru les sekaligus pelatih Sekolah Sepak Bola (SSB) di wilayah Kabupaten Pelalawan.

Kasus ini mendapat perhatian luas, tidak hanya di Kabupaten Pelalawan, tetapi juga menjadi atensi tingkat nasional, mengingat pelaku adalah seorang pendidik yang seharusnya menjadi panutan bagi anak-anak.

“Alhamdulillah, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pengungkapan kasus ini. Kami berharap proses hukum berjalan transparan dan korban mendapatkan keadilan,” ungkap Erik Suhenra.

Baca Juga:  Tenaga Gizi di Pelalawan Dapat Perlindungan Ketenagakerjaan dari BPJS

Ia juga mengingatkan para orang tua dan pihak sekolah agar lebih waspada serta memperketat pengawasan terhadap anak-anak, baik di lingkungan sekolah maupun di luar.

“Kasus pelecehan dan pencabulan anak di Kabupaten Pelalawan masih cukup tinggi. Karena itu, kewaspadaan keluarga dan sekolah menjadi sangat penting,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala SDN 014 Segati, Fitri Juwita, M.Pd, membenarkan bahwa tim Sentra Abiseka dari UPT Kementerian Sosial RI telah turun langsung ke Kecamatan Langgam untuk menemui para korban dan memberikan pendampingan psikologis lanjutan.

“Ya, selama dua hari mulai Rabu kemarin hingga Kamis ini, tim Sentra Abiseka dari UPT Kementerian Sosial RI hadir di sekolah kami untuk memberikan pendampingan psikologis kepada para korban pencabulan,” ujar Fitri Juwita, yang dikenal ramah kepada murid dan masyarakat sekitar.

Ia juga mengapresiasi perhatian dari Kementerian Sosial yang memberikan harapan pemulihan bagi para korban.

“Semoga dengan rehabilitasi yang akan dijalani korban melalui UPT Sentra Abiseka Kemensos, anak-anak korban bisa sembuh dari trauma dan memutus mata rantai tindakan serupa di masa mendatang,” harapnya.

Kasus ini diharapkan menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak serta memperkuat sinergi antara sekolah, keluarga, dan aparat penegak hukum dalam melindungi generasi muda dari tindak kekerasan seksual. ***

Berita Terkait

Keadilan Humanis: Kejari Pelalawan Terapkan Restorative Justice dalam Kasus Penganiayaan
Di Tengah Penyusutan Dana TKD, Bupati H Zukri Optimistis Pembangunan di Pelalawan Tetap Berjalan
Bupati H.Zukri Pimpin Upacara Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2025
Pemeras Berkedok BNN Ditangkap! Ancam Korban Pakai Pistol dan Gasak Rp200 Juta di Pelalawan
AMSI Riau Soroti Penunjukan PLT Ketua DPD Golkar Riau: Intervensi DPP Dinilai Rusak Proses Konsolidasi Kader
TERKAIT DANA BOS; BIMTEK KEPSEK DILARANG MENGGUNAKAN PIHAK KETIGA
Warga Pangkalan Kerinci Keluhkan Oknum Anggota DPRD Pelalawan yang Tak Kembalikan Pinjaman Rp200 Juta
BIMTEK KEPSEK LABUHANBATU KE PARAPAT DENGAN DANA BOS TUAI KRITIK, KADISDIK DINILAI BERSIKAP AROGAN
Berita ini 8 kali dibaca
5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Berita Terkait

Rabu, 12 November 2025 - 21:51 WIB

Keadilan Humanis: Kejari Pelalawan Terapkan Restorative Justice dalam Kasus Penganiayaan

Rabu, 12 November 2025 - 03:38 WIB

Di Tengah Penyusutan Dana TKD, Bupati H Zukri Optimistis Pembangunan di Pelalawan Tetap Berjalan

Senin, 10 November 2025 - 05:08 WIB

Bupati H.Zukri Pimpin Upacara Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2025

Minggu, 9 November 2025 - 10:29 WIB

Pemeras Berkedok BNN Ditangkap! Ancam Korban Pakai Pistol dan Gasak Rp200 Juta di Pelalawan

Kamis, 6 November 2025 - 18:46 WIB

Nasib Dua Siswa Korban Pencabulan di Langgam Jadi Perhatian Nasional, Kemensos Ambil Sikap

Sabtu, 1 November 2025 - 06:30 WIB

TERKAIT DANA BOS; BIMTEK KEPSEK DILARANG MENGGUNAKAN PIHAK KETIGA

Kamis, 30 Oktober 2025 - 13:53 WIB

Warga Pangkalan Kerinci Keluhkan Oknum Anggota DPRD Pelalawan yang Tak Kembalikan Pinjaman Rp200 Juta

Minggu, 26 Oktober 2025 - 08:02 WIB

BIMTEK KEPSEK LABUHANBATU KE PARAPAT DENGAN DANA BOS TUAI KRITIK, KADISDIK DINILAI BERSIKAP AROGAN

Berita Terbaru

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x