FAMM Meminta Fadli Zon Minta Maaf Tak Akui Ada Pemerkosaan Masal 1998

- Penulis

Minggu, 15 Juni 2025 - 06:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta,(FOKUSSATU.COM) – Pernyataan Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, yang tidak mengakui adanya peristiwa pemerkosaan terhadap perempuan Tionghoa saat Tragedi Mei 1998 menuai kecaman keras dari berbagai organisasi aktivis.

Perwakilan Forum Aktivis Perempuan Muda (FAMM) Tuba Falopi dan Ikatan Pemuda Tionghoa Indonesia (IPTI) menilai pernyataan tersebut tidak hanya melukai para korban dan penyintas, tetapi juga menjadi bukti nyata pengabaian negara terhadap penyelesaian pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat di masa lalu.

Tuba Falopi, dari FAMM, dengan tegas menyatakan bahwa sebagai seorang penyintas, pernyataan Fadli Zon secara langsung “memperparah luka kami.”

Menurutnya, ini adalah bukti konkret bahwa negara masih abai dalam menuntaskan kasus-kasus pelanggaran HAM. Tuba menyoroti bahwa kekerasan seksual yang terjadi pada tahun 1998 merupakan salah satu instrumen kekuasaan yang brutal, khususnya ditujukan kepada masyarakat Tionghoa. Ia menekankan pentingnya perhatian serius dari pemerintah terhadap para korban, sebab “negara gagal melindungi dan memilih menutup mata.”

Senada dengan Tuba, Diyah Wara Restiyati dari IPTI mengungkapkan bahwa hingga saat ini, masyarakat Tionghoa belum sepenuhnya diakui dalam narasi sejarah Indonesia.

“Mulai dari masa sebelum kemerdekaan sampai reformasi, sejarah masyarakat Tionghoa belum masuk,” ujarnya.

Diyah, yang juga merupakan korban pada masa kelam itu, mengaku sangat sakit hati dengan pernyataan Fadli Zon yang menganggap peristiwa tragis yang dialami warga Tionghoa sebagai sekadar rumor belaka.

“Ketika Bapak Fadli Zon mengatakan tidak ada kekerasan terhadap perempuan Tionghoa pada Mei 1998, itu melukai kami,” tegasnya, menggarisbawahi bahwa hal ini menjadi indikasi kuat pengabaian negara terhadap penyelesaian pelanggaran HAM.

Desakan agar Menteri Kebudayaan Fadli Zon segera meminta maaf kepada masyarakat Tionghoa dan seluruh penyintas Tragedi Mei 1998 semakin menguat.

Baca Juga:  Indonesia Resmi Sandang Status Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025

Pernyataan yang disampaikan dinilai tidak hanya meremehkan penderitaan para korban, tetapi juga berpotensi menghambat upaya rekonsiliasi dan penegakan keadilan bagi korban pelanggaran HAM di Indonesia.

Para aktivis mendesak pemerintah untuk serius menanggapi isu ini dan memastikan bahwa sejarah kelam 1998 tidak pernah dilupakan atau diselewengkan. (Agus)

Berita Terkait

Berita Duka dari Tanah Suci, Reni Maifida, Jemaah Haji Asal Pelalawan Riau Wafat di Makkah
Walikota Pekanbaru Hadiri Internasional Cat Show di Atrium SKA Pekanbaru
Solidaritas Warga Pangkalan Kerinci Timur Atasi Sampah: Pokmas GAUL Bentukan Lurah Hasilkan Lingkungan Bersih dan Berdayakan Masyarakat
Sopir Truk Jadi Korban Pemalakan dan Penganiayaan, Polisi Cepat Tanggap Bekuk Pelaku
Ketua TP PKK Pelalawan Didampingi Camat dan Lurah Serahkan Bantuan Korban Bencana Angin Puting Beliung
Kepala BKN Ingatkan Peserta Seleksi PPPK Waspadai Modus Penipuan
UAS dan Rocky Gerung Beri Pencerahan di Polda Riau: Alam Bukan Sekadar Sumber Daya
Dua orang tewas dalam kebakaran Rumah di Pademangan Jakarta
Berita ini 12 kali dibaca
5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Berita Terkait

Kamis, 6 November 2025 - 18:46 WIB

Nasib Dua Siswa Korban Pencabulan di Langgam Jadi Perhatian Nasional, Kemensos Ambil Sikap

Senin, 3 November 2025 - 15:02 WIB

AMSI Riau Soroti Penunjukan PLT Ketua DPD Golkar Riau: Intervensi DPP Dinilai Rusak Proses Konsolidasi Kader

Sabtu, 1 November 2025 - 06:30 WIB

TERKAIT DANA BOS; BIMTEK KEPSEK DILARANG MENGGUNAKAN PIHAK KETIGA

Kamis, 30 Oktober 2025 - 13:53 WIB

Warga Pangkalan Kerinci Keluhkan Oknum Anggota DPRD Pelalawan yang Tak Kembalikan Pinjaman Rp200 Juta

Minggu, 26 Oktober 2025 - 08:02 WIB

BIMTEK KEPSEK LABUHANBATU KE PARAPAT DENGAN DANA BOS TUAI KRITIK, KADISDIK DINILAI BERSIKAP AROGAN

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 17:00 WIB

Ini Kata Dr. Basyarul Ulya Saat Sosialisasi Hukum Di Lapas Rantauprapat

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 05:42 WIB

Ketua SNJT Batubara Dukung Pemerintah Tolak Aktivitas PMI Ilegal

Selasa, 14 Oktober 2025 - 22:27 WIB

DPRD Gelar Rapat Paripurna Istimewa Hari Jadi Kabupaten Pelalawan Ke 26

Berita Terbaru

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x